FAGI: Wali Kota Bandung Harus Mereformasi Disdik

Sebagai catatan pendidikan kota Bandung di akhir 2015, ada sembilan masalah krusial di bidang pendidikan belum mampu diatasi di kota Bandung. Setiap tahun, masalah serupa terus berulang.
Ketua Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) Kota Bandung, Iwam Hermawan menegaskan, ada sembilan masalah pendidikan mulai di tataran guru, sekolah, hingga Dinas Pendidikan. Seperti belum mampunya kota Bandung memberikan Biaya Operasional pendidikan, sehingga belum bisa menggratiskan pendidikan sampai SMA/SMK.
Selain itu, pada point-point lainnya, menurut Iwam, Kota Bandung belum membuat regulasi penyusunan, penggunaan dan pelaporan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), “Sehingga belum ada keseragaman posting RKAS antar satu sekolah dan sekolah lainnya,” tegasnya.
Lebih lanjut lagi dikatakan Iwan, Kota Bandung belum mampu memberantas penyakit-penyakit pendidikan seperti penyalahgunaan dana pemerintah dan masyarakat, pungutan-pungutan, penjualan-penjualan seragam/LKS/buku paket/atribut sekolah, pemaksaan les dan renang.
“Belum lagi tidak adanya ketegasan dalam memberikan sanksi kepada para pelanggar, sehingga tidak menimbulkan efek jera kepada pelaku. Kekompakkan kinerja antara pejabat Disdik juga belum terlihat kompak,” katanya.

Dibebankan

Ditegaskan Iwan, Kota Bandung belum mampu memetakan dan memeratakan guru, sehingga guru masih harus mencari sendiri sekolah untuk memenuhi kewajibannya 24 jam tatap muka per minggu.
Poin-poin masalah lainnya, adalah lamban dalam rekrutmen dan periodisasi masa tugas kepala sekolah, “Padahal pada bulan Maret 2016 beberapa kepala sekolah TK, SD, SMP, SMA, SMK habis masa tugasnya. Juga terjadi kekacauan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dalam 2 tahun terakhir,” tegasnya.
Ia mengatakan, yang terakhir itu adalah seringkali Dinas Pendidikan melalui kabid menggelar kegiatan yang membebankan biaya kepada sekolah.  
“Oleh karena itu, untuk perbaikan kedepan FAGI mendesak Wali Kota Bandung segera melakukan reformasi birokrasi di jajaran dinas pendidikan Kota Bandung, khususnya eselon 3 dan 4,” tandas Iwan.

Sumber:galanews

Diterbitkan oleh update_bdg

Semua tentang Kota Bandung ada disini.

Tinggalkan komentar